Blog Geografi dan Sosiologi By Yuan Atul

Minggu, 11 Desember 2011

Lapisan Bumi "Atmosfer"









Atmosfer
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah atmosfer biasa dikenal sebagai
udara yang berada di sekitar kita dengan ketinggian hingga
± 1.000 kilometer. Atmosfer terbentuk sewaktu Bumi ini tumbuh, gas-gas
yang terjebak di dalam planetesimal tadi lepas sehingga menyelimuti bola
Bumi. Lama-kelamaan, gas oksigen dilepaskan oleh tumbuhan pertama di
Bumi sehingga udara di atmosfer purba bertambah tebal hingga saat ini.
Atmosfer sangat dibutuhkan bagi kehidupan di Bumi ini. Udara
merupakan sumber daya alam yang digunakan oleh semua makhluk hidup
di Bumi untuk bernapas. Bahkan, kita terlindungi dari batu meteor-meteor
yang hendak jatuh ke Bumi karena atmosferlah batu-batu meteor tersebut
tidak jatuh ke Bumi. Selain itu, atmosfer juga mempunyai peranan mengatur
keseimbangan suhu agar tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu
dingin pada malam hari.
  1.  Karakteristik Lapisan Atmosfer

Atmosfer terdiri atas banyak lapisan. Tiap lapisan
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
  • Troposfer 
Lapisan ini mempunyai ketebalan yang berbeda-beda
di tiap wilayah di atas Bumi. Di atas kutub, tebal lapisan
ini sekitar 9 km. Semakin dekat dengan daerah khatulistiwa
lapisan ini semakin tebal hingga mencapai 15 km.
Perbedaan ketebalan ini disebabkan oleh rotasi Bumi,
akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub
dan khatulistiwa. Yang istimewa, lapisan ini menjadi tempat
terjadinya proses-proses cuaca, seperti awan, hujan, serta
proses-proses pencemaran lainnya. Pada lapisan ini tinggi
rendahnya suatu tempat di permukaan Bumi berpengaruh
terhadap suhu udaranya. Hal ini mengikuti hukum gradien
geothermis, yaitu semakin tinggi (tiap kenaikan
1.000 meter) suatu tempat di permukaan Bumi,
temperatur udaranya akan turun rata-rata sekitar 6°C di
daerah sekitar khatulistiwa. Peralihan antara lapisan
troposfer dengan stratosfer disebut tropopause.
  • Stratosfer

Lapisan di atas tropopause adalah lapisan stratosfer. Di lapisan ini
tidak berlaku hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi
di tempat ini, suhu akan semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan
uap air dan debu hampir tidak ada. Karakteristik yang menarik pada
lapisan ini adalah adanya lapisan ozon yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan kita. Keberadaan ozon sekarang ini semakin menipis karena
adanya pencemaran dari gas CFCs (Chloroflourocarbons). Di atas lapisan
stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan
antara stratosfer dan mesosfer.
  • Mesosfer

Lapisan ini merupakan tempat terbakarnya meteor dari luar angkasa
menuju Bumi sehingga lapisan ini merupakan lapisan pelindung Bumi
terhadap benturan benda atau batuan meteor. Di atas lapisan mesosfer
terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara
mesosfer dan termosfer.
Ketinggian (km)
Apakah Lapisan Ozon Itu?
Lapisan ozon berada pada ketinggian lebih
kurang 10–55 kilometer di atas permukaan air laut.
Lapisan ini merupakan jalur tipis atmosfer tempat
cahaya ultraungu dari Matahari bereaksi dengan
molekul-molekul oksigen membentuk gas ozon.
Dalam atmosfer gas itu mengisi kurang dari
sepersejuta volume atmosfer seluruhnya. Ketebalan
seluruh lapisan ozon hanyalah seperempat Bumi.
Namun, tanpa komponen atmosfer yang tipis ini, umat
manusia akan lebih banyak menderita serangan
kanker kulit dan kebutaan, serta tanaman pangan
akan layu karena radiasi menguraikan molekulmolekul
organik. Memang benar, kalau tidak ada ozon,
kehidupan ini barangkali tidak dapat berlangsung di
Bumi.
  • Termosfer

Lapisan di atas mesopause adalah lapisan termosfer. Pada lapisan
ini terdapat aurora yang muncul kala fajar atau petang. Lapisan ini
penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio
ke Bumi sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu
tempat dapat diterima di bagian Bumi yang jauh.
  • Eksosfer

Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang mengandung gas
hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang
angkasa luar. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein
muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan
sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan
bergelantungan di angkasa.

         2.  Cuaca dan Iklim

Istilah cuaca dan iklim sering digunakan untuk menggambarkan kondisi
udara di suatu wilayah dan pada saat-saat tertentu. Kedua istilah ini memang
serupa tetapi tidak sama. Jika cuaca menggambarkan keadaan udara harian
di tempat tertentu yang relatif sempit dan waktu yang singkat, iklim
menggambarkan kondisi udara tahunan dan meliputi wilayah yang relatif
luas. Agar kamu lebih memahami perbedaannya, bacalah ilustrasi berikut.
Pada hari Senin langit di Pontianak tampak begitu gelap, banyak awan
serta angin yang bertiup terasa dingin, seperti membawa uap air. Selang
beberapa waktu kemudian hujan turun dengan lebat. Pada saat yang
bersamaan di Yogyakarta, langit begitu cerah sehingga Matahari bersinar
dengan intensitas yang kuat dan udara terasa panas. Dari uraian tersebut
dapat dikatakan bahwa pada hari Senin cuaca antara Pontianak dan
Yogyakarta berbeda.
Yogyakarta dan Pontianak merupakan dua kota yang terdapat di wilayah
Indonesia. Keduanya memiliki iklim yang sama, yaitu iklim tropis. Dengan
iklim tropis, wilayah Indonesia sepanjang tahun terkena sinar matahari.
Berbeda dengan daerah kutub yang beriklim dingin, sinar matahari selama
setahun tidak selamanya menyinari daerah tersebut.
Tabel 4.2 Perbedaan Cuaca dan Iklim
Pembeda Iklim Cuaca
Waktu berlangsungnya lama (30–100 tahun) relatif singkat (per hari)
Cakupan wilayah sangat luas sempit
Sifat perubahan lambat cepat berubah
Kemudahan prediksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar